LEBIH DEKAT DENGAN KAMI DI -FB:Majalah SuryaMedia dan TWITTER: @SuryaMediacom-

SURYA MEDIA

08/09/15

Air Terjun Jumug - The Lost Paradise of Java.


Tidak banyak orang yang menyangka bahwa Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah memiliki pesona wisata yang sangat eksotik dan beragam. Air Terjun Jumug namanya, Air terjun yang memiliki ketinggian 25 meter serta terletak sekitar 700 meter sebelah barat candi sukuh ini tak kalah indah dengan air terjun Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu. Masyarakat setempat mengenal air terjun ini sebagai The Lost Paradise of Java.
Objek wisata ini sudah menjadi kebanggaan warga Berjo karena semua dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Berbeda dengan Grojogan Sewu di Kecamatan Tawangmangu yang lebih dulu dikembangkan, Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air jernih yang turun dari tebing bebatuan ini membentuk sungai yang senantiasa mengalir di sela-sela batuan besar, air terjunnya pun tidak terlalu tinggi tapi tetap memancarkan keindahan wisata alam.
Untuk mencapai ke lokasi tersebut para pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 400 m melewati jalan setapak berbentuk tangga yang menurun. Jalan setapak menuju ke air terjun ini sudah tertata baik dengan material batu semen.
Fasilitas di lokasi wisata ini bisa dikatakan menengah, tidak terlalu lengkap tapi juga tidak kekurangan. Di samping bisa menikmati indahnya air terjun yang di kelilingi pepohonan hijau yang asri, disediakan pula arena permainan dan kolam renang untuk anak-anak. Berbagai pilihan menu bisa anda nikmati, seperti sate kelinci yang merupakan makanan khas daerah Tawangmangu dan tersedia juga sate ayam, mi instan, kopi, sampai cemilan-cemilan kecil lainnya.
Di lokasi ini juga tersedia homestay yang berada sekitar 1 km dari air terjun, untuk ada wisatawan yang ingin menghabiskan malam di daerah ini,  harga sewanya juga relatif bersahabat dengan kantong, mulai Rp50.000,00 hingga Rp200.000,00.
Bagi yang ingin melakukan pijat refleksi, di sini disediakan jalur khusus yang bisa digunakan untuk refleksi. Jalanan yang dipasangi dengan kerikil bulat-bulat dan ditata dalam jarak tertentu disediakan untuk yang ingin jalan-jalan tanpa alas kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar