
Obyek wisata Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, tidak hanya terkenal dengan rawanya yang indah. Lokasi wisata yang berada sekitar delapan kilometer di tenggara Kota Klaten ini, menawarkan suguhan baru. Pemancingan di atas rawa. Obyek wisata kuliner ini terkenal dengan nama warung apung. Disebut begitu, karena untuk sampai di tempat makan itu, wisatawan harus menyeberang dengan rakit bambu.
“Eksotis, ada semacam sensasi tersendiri ketika naik rakit ke warung apung. Saya sekeluarga baru pertama kali ke sini. Masakannya juga tergolong enak dinikmati,” ujar Agus Setiawan, warga Sleman, DI Jogjakarta di Rawa Jombor.
Meski matahari terasa cukup panas, traveling ke Rawa Jombor cukup dinikmati. Ketika menikmati menu di warung apung, suguhan pemandangan alam cukup indah. Di selatan rawa, tegak berdiri jajaran Pegunungan Seribu, seolah membentengi rawa. Semilir angin, lumayan membantu mengatasi teriknya matahari.
Selain sebagai obyek wisata, Rawa Jombor dipakai pula untuk irigasi. Rawa berkedalaman 4,5 meter ini, mampu menampung air hingga 4 juta meter kubik. Luas kawasannya mencapai 198 hektare. So, usai menikmati masakan ikan air tawar di warung apung, wisatawan dapat mencoba menyusuri rawa dengan perahu motor.
Cukup hanya dengan membayar Rp 5.000, pengunjung bisa berkeliling rawa yang panjang tepiannya mencapai total 7,5 kilometer. Cuaca akhir pekan lalu memang panas. Tetapi, angin dari selatan rawa dan pemandangan indah serta riak air mengalahkan hawa panas itu.
Obyek Wisata Rawa Jombor tidak hanya memiiki warung apung dan rawa saja. Di satu komplek wisata itu, masih ada empat obyek lain yang berdekatan. Tentu, bisa dikunjungi dalam satu kesempatan karena tidak butuh waktu lama mencapai obyek tersebut.
Keempat tempat wisata itu adalah Sendang Bulus Jimbung, Bukit Sidogura, Gua Kendil dan Gua Payung serta Rumah Minangkabau. Dari keempat obyek itu, paling fenomenal adalah Sendang Bulus Jimbung. Kura-kura (bulus) yang hidup di sendang dipercaya oleh orang-orang tertentu dapat membawa berkah. Nah, selain wisatawan biasa, ada pula pengunjung spiritualis yang datang khusus untuk ngalap berkah.
“Setiap hari tertentu, sendang ini dikunjungi orang yang ingin meraih keinginannya. Macam-macam keinginan itu,” ujar Sutarno, warga Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes.
Setiap tahun, tujuh hari setelah lebaran hari pertama, Obyek Wisata Rawa Jombor selalu dipenuhi wisatawan lokal. Hari itu, masyarakat setempat dan Pemkab Klaten menggelar sebuah tradisi Syawalan. Didahului kirab dari Sendang Bulus Jimbung dan diakhiri dengan rebutan ketupat di puncak Bukit Sidogura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar