LEBIH DEKAT DENGAN KAMI DI -FB:Majalah SuryaMedia dan TWITTER: @SuryaMediacom-

SURYA MEDIA

08/09/15

Merapi dalam Catatan Sejarah



                                    Antara Pesona, Budaya dan Bahaya




TAHUN 2010, Gunung Merapi menebarkan trauma dan ketakutan yang luar biasa. Hal ini tentu sangat wajar mengingat bahaya yang ditimbulkan juga tidak sedikit. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana sejarah Gunung Merapi itu sendiri? Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan catatan terkait sejarah geologi Gunung Merapi.

Dalam catatannya sesuai hasil penelitian stratigrafi menunjukkan sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks. Setidaknya Wirakusumah tahun 1989 membagi Geologi Merapi menjadi dua kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Penelitian selanjutnya Berthommier tahun 1990 menemukan unit-unit stratigrafi di Merapi yang semakin detil. Menurut berdasarkan studi stratigrafi, sejarah Merapi dapat dibagi atas empat bagian, yakni:

Pertama, Pra Merapi (sekitar 400.000 tahun lalu). Pada masa ini, disebut sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-basaltik berumur sekitar 700.000 tahun terletak di lereng timur Merapi termasuk Kabupaten Boyolali. Batuan gunung Bibi bersifat andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen. Puncak Bibi mempunyai ketinggian sekitar 2050 m di atas muka laut dengan jarak datar antara puncak Bibi dan puncak Merapi sekarang sekitar 2.5 km. Karena umurnya yang sangat tua Gunung Bibi mengalami alterasi yang kuat sehingga contoh batuan segar sulit ditemukan.

Kedua, Merapi Tua (60.000 - 8000 tahun lalu). Pada masa ini mulai lahir yang dikenal sebagai Gunung Merapi yang merupakan fase awal dari pembentukannya dengan kerucut belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun. Produk aktivitasnya terdiri dari batuan dengan komposisi andesit basaltic dari awanpanas, breksiasi lava dan lahar.

Ketiga, Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu). Pada masa ini terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi. Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas. Aktivitas Merapi dicirikan dengan letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan "de¬bris-avalanche" ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal-kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Pada periode ini terbentuk Kawah Pasarbubar.

Dan keempat, Merapi Baru (2000 tahun lalu - sekarang). Masa ini, dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua. Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun.

 Letusan besar dari Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi. Studi stratigrafi yang dilakukan oleh Andreastuti (1999) telah menunjukkan bahwa beberapa letusan besar, dengan indek letusan (VEI) sekitar 4, tipe Plinian, telah terjadi di masa lalu.

Letusan besar terakhir dengan sebaran yang cukup luas menghasilkan Selokopo tephra yang terjadi sekitar sekitar 500 tahun yang lalu. Erupsi eksplosif yang lebih kecil teramati diperkirakan 250 tahun lalu yang menghasilkan Pasarbubar tephra. Skema penampang sejarah geologi Merapi menurut Berthommier.(yon/*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar